Perusahaan pembuat mikroprosesor Advanced Micro Devices (AMD) tidak membiarkan Ultrabook yang dikembangkan Intel, melanggeng begitu saja menguasai pasar laptop global. AMD bakal menciptakan produk serupa yang lebih tipis dari Ultrabook.
Selama ini Ultrabook memang dikenal sebagai merek dagang yang diciptakan Intel, mengacu pada laptop super tipis dan ringan. Sama halnya dengan MacBook Air besutan Apple.
Pada ajang pameran elektronik Consumer Electronic Show (CES) 2012 di Las Vegas, Amerika Serikat, AMD memamerkan produk tersebut, yang diberi nama "Ultrathin". Produk ini menggunakan spesifikasi hardware yang tinggi.
Chip yang digunakan di Ultrathin diberi nama Trinity, yang nantinya tersedia dalam pilihan dual core dan quad core. Trinity menggabungkan arsitektur mikroprosesor x86 dengan teknologi proses 32 nanometer. Kartu grafis sudah terintegrasi dan mendukung teknologi grafis Microsoft DirectX 11. Prosesor yang digunakan merupakan pengembangan dari arsitektur Bulldozer, yang dirilis tahun lalu.
Soal konsumsi daya, AMD mengklaim chip Trinity cuma perlu konsumsi daya sebesar 17 watt. Kira-kira sama dengan konsumsi daya chip Ivy Bridge dari Intel pada ultrabook. Persoalan konsumsi daya ini menjadi faktor penting, karena Intel selalu menggadang ultrabook sebagai perangkat yang hemat energi.
Soal harga juga tak kalah penting. Tahun 2011 lalu penjualan ultrabook masih lesu dikarenakan harganya yang terlampau tinggi. Manager Pemasaran AMD Raymond Drumbeck mengatakan, Ultrathin akan dijual sekitar 500 dollar AS atau sekitar 4,5 juta rupiah. Harga yang relatif murah ini menjadi celah bagi AMD untuk mencuri target pasar Intel. Namun, Drumbeck enggan memberi informasi kapan ultrathin bakal dirilis.
Saat ini pangsa pasar AMD sedang mengalami kenaikan, meskipun hanya sedikit dan masih didominasi oleh Intel. Pangsa pasar AMD pada kuartal 3 tahun 2011 lalu sebesar 18,8 persen, tumbuh 0,5 persen dibandingkan kuartal 3 tahun 2010 silam yang hanya 18,3 persen. Sedangkan pangsa pasar Intel secara global sedang menurun 0.3 persen sebesar 80,3 persen, jika dibandingkan kuartal 3 tahun 2010 dimana Intel memperoleh 80,6 persen
Selama ini Ultrabook memang dikenal sebagai merek dagang yang diciptakan Intel, mengacu pada laptop super tipis dan ringan. Sama halnya dengan MacBook Air besutan Apple.
Pada ajang pameran elektronik Consumer Electronic Show (CES) 2012 di Las Vegas, Amerika Serikat, AMD memamerkan produk tersebut, yang diberi nama "Ultrathin". Produk ini menggunakan spesifikasi hardware yang tinggi.
Chip yang digunakan di Ultrathin diberi nama Trinity, yang nantinya tersedia dalam pilihan dual core dan quad core. Trinity menggabungkan arsitektur mikroprosesor x86 dengan teknologi proses 32 nanometer. Kartu grafis sudah terintegrasi dan mendukung teknologi grafis Microsoft DirectX 11. Prosesor yang digunakan merupakan pengembangan dari arsitektur Bulldozer, yang dirilis tahun lalu.
Soal konsumsi daya, AMD mengklaim chip Trinity cuma perlu konsumsi daya sebesar 17 watt. Kira-kira sama dengan konsumsi daya chip Ivy Bridge dari Intel pada ultrabook. Persoalan konsumsi daya ini menjadi faktor penting, karena Intel selalu menggadang ultrabook sebagai perangkat yang hemat energi.
Soal harga juga tak kalah penting. Tahun 2011 lalu penjualan ultrabook masih lesu dikarenakan harganya yang terlampau tinggi. Manager Pemasaran AMD Raymond Drumbeck mengatakan, Ultrathin akan dijual sekitar 500 dollar AS atau sekitar 4,5 juta rupiah. Harga yang relatif murah ini menjadi celah bagi AMD untuk mencuri target pasar Intel. Namun, Drumbeck enggan memberi informasi kapan ultrathin bakal dirilis.
Saat ini pangsa pasar AMD sedang mengalami kenaikan, meskipun hanya sedikit dan masih didominasi oleh Intel. Pangsa pasar AMD pada kuartal 3 tahun 2011 lalu sebesar 18,8 persen, tumbuh 0,5 persen dibandingkan kuartal 3 tahun 2010 silam yang hanya 18,3 persen. Sedangkan pangsa pasar Intel secara global sedang menurun 0.3 persen sebesar 80,3 persen, jika dibandingkan kuartal 3 tahun 2010 dimana Intel memperoleh 80,6 persen
0 comments:
Posting Komentar